REDAKSI99.ID – Jakarta, Sebuah video bule Jerman ngamuk di SPBU Bone viral di media sosial dan menyita perhatian publik. Kejadian itu terjadi di SPBU Desa Labuaja, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (1/11/2025) sekitar pukul 10.00 WITA. Pria bule tersebut terlihat marah-marah dan berteriak menggunakan bahasa Inggris setelah ditolak mengisi bahan bakar solar secara penuh oleh petugas SPBU.
Kapolsek Kahu, Iptu Andi Muhammad Amir, membenarkan adanya peristiwa tersebut. “Ada bule kemarin marah-marah di SPBU karena ditolak mengisi solar. Bule itu tidak bisa menunjukkan barcode sebagai syarat pembelian BBM,” ujarnya.
Baca Juga: Gempa Afghanistan Guncang Lagi! Magnitudo 6,3 Bikin Warga Panik Berhamburan ke Jalan
Kronologi Bule Jerman Ngamuk di SPBU Bone
Peristiwa bule Jerman ngamuk di SPBU Bone bermula saat pria berambut pirang itu datang bersama istrinya menggunakan mobil Mercedes-Benz Unimog 1300L berpelat luar negeri. Ia meminta tangki mobilnya diisi penuh dengan solar. Namun, petugas SPBU menolak karena bule tersebut tidak memiliki barcode Pertamina yang menjadi syarat wajib pembelian BBM bersubsidi.
“Pada saat pengisian BBM jenis solar, bule itu menginginkan kendaraannya untuk diisi full tangki, tetapi petugas SPBU tidak menyanggupinya dengan alasan tidak memiliki barcode,” terang Amir. Petugas hanya bisa mengisikan BBM senilai Rp 400 ribu.
Tak terima, bule tersebut turun dari mobil sambil menunjuk petugas dan memaki dengan nada tinggi. Ia berteriak, “Full up, no problem Indonesia! I have money, I will pay! Who are you, why are you don’t give me?”
Situasi itu sempat membuat warga sekitar panik. Beberapa pengunjung lain berusaha menenangkan bule tersebut agar tidak terjadi keributan lebih lanjut.
Suasana Panik Saat Bule Jerman Ngamuk di SPBU Bone
Dalam video berdurasi sekitar satu menit yang tersebar luas, bule Jerman terlihat mengenakan kaos biru, celana pendek, dan kacamata hitam. Ia tampak berteriak di depan petugas sambil menunjuk-nunjuk dan mengepalkan tangan. Sementara itu, sang istri terlihat mencoba menenangkannya dari dalam mobil.
Beberapa warga yang sedang antre BBM ikut menengahi agar situasi tidak semakin memanas. Salah seorang perempuan terdengar menyarankan petugas untuk tetap melayani pengisian agar bule itu segera pergi. Beruntung, ketegangan tidak berlangsung lama dan berhasil diredakan oleh warga sekitar.
Menurut Kapolsek, insiden ini hanya kesalahpahaman akibat kendala komunikasi. “Petugas SPBU dan bule itu tidak ada yang saling mengerti bahasanya. Ini hanya kesalahpahaman saja antara bule dengan petugas SPBU,” jelas Amir.
Warga Soroti Keberadaan Jeriken di SPBU
Insiden ini juga memicu reaksi dari netizen setelah video tersebut beredar di media sosial. Banyak warganet menyoroti kondisi SPBU yang terlihat masih melayani pembelian menggunakan jeriken, sementara kendaraan bule tersebut ditolak.
“Jelas marah, jerigen dikasih, mobil tidak dikasih,” tulis salah satu pengguna media sosial. Ada pula komentar lain yang menyebut, “Ini Pertamina kenapa banyak sekali jerigen, laporkan Pertaminanya.”
Hingga kini, pihak pengelola SPBU Labuaja belum memberikan keterangan resmi mengenai kejadian tersebut.
Polisi Imbau Masyarakat Tetap Tenang
Pihak kepolisian memastikan situasi di lokasi sudah kondusif setelah kejadian bule Jerman ngamuk di SPBU Bone itu. Bule dan pasangannya memilih meninggalkan lokasi sesaat setelah insiden terjadi. Tidak ada laporan kerusakan atau tindak kekerasan yang muncul dalam peristiwa tersebut.
“Ini hanya persoalan komunikasi dan kesalahpahaman saja. Tidak ada masalah lanjutan, bule itu langsung pergi setelah situasi tenang,” ujar Amir menegaskan.
Peristiwa ini menjadi perhatian publik dan menjadi pengingat pentingnya sosialisasi penggunaan barcode Pertamina, terutama kepada wisatawan asing yang melintas di wilayah Indonesia.
