REDAKSI99.ID – Jakarta, Peristiwa ledakan mortir Bekasi mengguncang warga Kampung Ujung Harapan, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Minggu siang (23/11/2025). Seorang pemulung bernama Hidayatullah (27) tewas seketika setelah benda yang diduga mortir meledak saat dipotong menggunakan mesin gerinda di rumah mertuanya. Peristiwa tragis ini sempat menimbulkan kepanikan karena suara ledakan terdengar sangat keras hingga radius satu kilometer.
Baca Juga: Ketegangan Perang China Taiwan Makin Memanas di Asia Timur
Kronologi Ledakan Mortir Bekasi
Kapolsek Babelan, Kompol Wito, membenarkan bahwa korban menemukan benda yang diduga mortir saat memulung pada malam hari. Benda itu kemudian dibawa pulang dan hendak dipotong untuk diambil kuningannya.
“Iya yang meledak diduga mortir, korban meninggal satu orang, atas nama Hidayatullah, 27 tahun,” kata Wito.
Menurut Wito, korban membawa benda tersebut ke rumah mertuanya karena tersedia alat gerinda.
“Kebetulan kan dibawa ke rumah mertuanya nih, karena di rumah mertuanya ini ada alat gerinda, ya agak lengkaplah alatnya. Rencananya mau dicopot (mortirnya), ditimbang kuningannya, mau dijual, ya meleduk lah,” jelasnya.
Saat proses pemotongan dilakukan sekitar pukul 14.30 WIB, benda itu tiba-tiba meledak dan menghancurkan tubuh korban.
Saksi Mata dan Dampak Ledakan Mortir Bekasi
Ledakan yang hanya terjadi satu kali itu langsung mengejutkan warga sekitar. Getaran terasa hingga ke rumah-rumah yang jaraknya cukup jauh dari lokasi.
“Ya kaget lah, namanya suara ledakan gede. Sampai bergetar. Saya yang rumahnya dekat langsung ngerasain,” ujar Mimi Jamilah (35), salah satu warga.
Mimi mengaku awalnya menduga suara tersebut berasal dari kompor gas pedagang. Namun setelah diperiksa, ternyata berasal dari mortir yang dipotong korban.
“Katanya kayak bom. Padahal mertuanya sudah bilang jangan digerinda, tetapi tetap digerinda. Ya meledak begitu aja,” ujarnya.
Saksi lain, Jeje (37), mengatakan asap hitam sempat membumbung tinggi setelah ledakan.
“Itu kenceng banget, langsung asap tinggi, item. Saya sendiri kaget, langsung ngedeket, ada yang bilang bom, ada yang bilang gas, segala macem. Cuma itu sudah ada korban,” kata Jeje.
Temuan Awal di Lokasi
Di lokasi kejadian ditemukan beberapa potongan logam yang diduga bagian dari mortir. Potongan itu diyakini mulai dipotong korban sebelum akhirnya meledak.
“Kalau lihat dari barangnya itu kayak benda bekas mortir atau apa gitu. Itu digerinda sama korban,” ujar Jeje.
Kapolsek Wito menjelaskan bahwa benda itu mirip peluru tank.
“Semacem peluru tank gitu ya besi biasa. Jadi meledak gitu meninggal dunia hanya satu orang aja,” kata Wito.
Ia menambahkan keluarga sebenarnya sudah mengingatkan korban untuk tidak memotong benda tersebut.
“Karena udah diingetin keluarganya udah jangan diapa-apain tapi orang itu karena mau ditimbang dijual kan digerinda. Digerinda ya meledak namanya misil kan walaupun udah lama kan tetep ini (aktif),” ujarnya.
Penanganan Polisi dan Sterilisasi Lokasi Ledakan Mortir Bekasi
Setelah laporan masuk, polisi memasang garis polisi dan mensterilkan lokasi. Tim penjinak bom langsung diterjunkan untuk memeriksa sisa ledakan dan memastikan tidak ada bahan peledak lain.
“Belum tahu dimana temuannya. Untuk lokasi sudah disterilkan, disini juga ada jibom. Alhamdulillah tidak ada korban lain, ada juga Brimob disini dan ada penebalan dari Polres Bekasi dan Polsek untuk pengamanan,” ungkap Wito.
Tim Gegana kemudian memeriksa area sekitar dan mengevakuasi keluarga korban untuk memastikan keamanan.
“Dari gegana sudah turun, sedangkan di lokasi kami melakukan pengamanan. Warga yang berkerumun kami minta menjauhi lokasi, termasuk istri dan keponakan korban kami evakuasi lebih dulu untuk memastikan kondisi aman,” ujarnya.
Polisi masih menyelidiki asal-usul mortir serta bagaimana benda berbahaya itu bisa berada di tangan korban.
