mahasiswa Malang tewas

Kronologi Mahasiswa Malang Tewas di Jembatan Suhat

REDAKSI99.ID – Jakarta, Kasus mahasiswa Malang tewas di Jembatan Soekarno-Hatta (Suhat) mengejutkan warga Lowokwaru pada Jumat (28/11/2025) malam. Korban berinisial NFR (25), mahasiswa sebuah perguruan tinggi negeri di Kota Malang, ditemukan tidak bernyawa setelah diduga mengakhiri hidupnya sendiri. Sebelum peristiwa itu, korban sempat mengirimkan pesan terakhir kepada adiknya yang berisi permintaan maaf dan ungkapan tekanan akademik yang ia rasakan.

Baca Juga: Geger! Insiden Jatuh di Solo Grand Mall, Polisi Selidiki Penyebabnya

Kronologi Lengkap Mahasiswa Malang Tewas di Jembatan Suhat

Sebelum mahasiswa Malang tewas ditemukan, seorang pengendara motor melihat korban duduk di pagar jembatan sambil meminum air putih sekitar pukul 19.00 WIB. Saksi yang melintas dari arah utara sempat memperhatikan gerak-gerik korban yang tampak tidak biasa. Tak lama kemudian, korban berdiri dan menjatuhkan dirinya ke belakang pagar jembatan.

Saksi langsung mencari bantuan dengan memanggil satpam apartemen di dekat lokasi. Laporan kemudian diteruskan ke pihak kepolisian, dan petugas dari Polsek Lowokwaru serta sejumlah unit gabungan segera mendatangi tempat kejadian untuk mengidentifikasi dan mengevakuasi korban.

Pesan Terakhir

Adik korban datang ke lokasi tidak lama setelah kejadian, karena sejak sore sudah kehilangan kontak. Sekitar pukul 16.00 WIB, korban mengirimkan pesan panjang yang berisi permintaan maaf serta curahan beban mental terkait kuliahnya. Pesan tersebut menjadi salah satu petunjuk kuat dugaan penyebab mahasiswa Malang tewas tersebut.

Berikut isi pesan terakhir korban:

“Lif, aku mau minta maaf kalo selama ini aku ga bisa jadi kakak yang baik. Dengan sikapku yang selama ini egois dan pemalas yang ngerepotin atau bikin kamu sakit hati. Aku juga mau berterima kasih karna selama ini sering diingetin sampe dibantuin segala macem. Kamu bisa ngeliat sendiri sifat dan kebiasaanku gimana. Mulai dari yang pemalas, ansos, suka nunda emosian, suka ngotot kalo dinasehatin dan banyak lagi. Intinya kamu udah ngeliat dengan sikapku yg kaya begitu ujungnya kayak ya begini, sampe skripsi molor bertahun2 ga selese-selese.

Aku juga mau ngingetin buat terus diseriusin belajar disekolah maupun kuliah nanti. Dan hati-hati apa yang kamu konsumsi di sosial media dan internet, pelan pelan itu akan mengubahmu, sama juga dengan lingkungan pertemananmu. Dan terakhir jangan lupa ibadahnya dijaga. Itu bisa menjagamu dengan cara tidak terduga.

I guess that’s it dari aku, aku minta tolong jagain mama, maaf aku gabisa bantu dan malah nyusahin

Love, kakakmu
Fino”

Dugaan Tekanan Akademik di Balik Mahasiswa Malang Tewas

Kapolsek Lowokwaru, Kompol Anang Tri Hananta, menyampaikan bahwa penyelidikan awal mengarah pada dugaan tekanan akademik sebagai pemicu tindakan tersebut.

“Dari penyelidikan sementara dan keterangan adiknya, diduga korban mengalami tekanan pendidikan kuliahnya,” ujar Anang.

Dalam penelusuran ponsel korban, polisi menemukan curahan kekhawatiran korban mengenai kemungkinan drop out karena belum menyelesaikan skripsinya. Korban disebut menghadapi batas akhir masa studi dan sangat tertekan menghadapi situasi itu.

Adik korban juga memberikan pernyataan serupa saat tiba di lokasi kejadian. Pesan terakhir korban yang dikirimkan sore hari turut memperkuat dugaan itu.

Proses Evakuasi

Petugas gabungan dari Polsek Lowokwaru, Samapta Polresta Malang Kota, Unit Inafis, serta relawan segera melakukan prosedur evakuasi. Medan TKP yang cukup sulit membuat proses penanganan memakan waktu sekitar dua jam. Korban kemudian dibawa ke RSU Saiful Anwar untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Anang menjelaskan bahwa ini menjadi kejadian keempat sepanjang 2025 di Jembatan Suhat yang melibatkan mahasiswa. Ia menilai lingkungan jembatan perlu perhatian ekstra, namun akar masalah tetap pada kondisi mental korban.

Pemkot Malang Soroti Fenomena Mahasiswa Malang Tewas di Jembatan Suhat

Fenomena berulangnya kasus mahasiswa Malang tewas di lokasi yang sama mendapat perhatian pemerintah daerah. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menilai bahwa solusi tidak cukup hanya memperbaiki fasilitas fisik.

Ia menyatakan perlunya pendekatan sistemik bersama pihak kampus untuk menekan tingkat depresi di kalangan mahasiswa. Dalam waktu dekat, direncanakan forum bersama para rektor untuk membahas pola belajar, tekanan tugas akhir, hingga kondisi kesehatan mental mahasiswa.

More From Author

insiden Solo Grand Mall

Geger! Insiden Jatuh di Solo Grand Mall, Polisi Selidiki Penyebabnya

banjir Subulussalam Aceh

Darurat! Banjir Subulussalam Aceh Rusak Jembatan dan Sekolah, Ribuan Warga Mengungsi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *