REDAKSI99.ID – Jakarta, Kelompok Houthi di Yaman pada Sabtu (28/6) mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi ‘sensitif’ di Israel Selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasaran.
Militer Israel mengonfirmasi adanya peluncuran rudal dari arah Yaman yang berhasil dicegat sistem pertahanan mereka pada Selasa (1/7).
“Setelah sirene berbunyi di beberapa wilayah Israel, sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman berhasil dicegat oleh Angkatan Udara Israel,” demikian pernyataan resmi militer Israel.
Beberapa saat kemudian, juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, menyatakan bahwa Yaman menargetkan Bandara Lod dengan rudal hipersonik Palestine 2 dalam operasi militer.
“Operasi ini mencapai sasarannya dan menyebabkan jutaan orang melarikan diri ke tempatt perlindungan, serta menghentikan aktivitas bandara,” ujar Saree, Rabu (2/7).
Tak lama setelah klaim serangan tersebut, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengeluarkan pernyataan keras dengan menyamakan Yaman dengan Iran.
“Setelah menyerang kepala ular di Teheran, kami juga akan menyerang Houthi di Yaman. Siapa pun yang mengangkat tangan melawan Israel, akan kami potong tangannya,” kata Yatz.
Pernyataan itu merujuk pada konflik Israel-Iran selama 12 hari yang berakhir dengan gencatan senjata pada (24/6).
Dalam konflik tersebut, Israel menggempur sejumlah fasilitas militer dan nuklir Iran serta target di Teheran.
Selain klaim peluncuran rudal hipersonik, Houthi juga menyatakan telah mengarahkan sejumlah pesawat ke beberapa wilayah Israel.
Saree menyebut serangan drone tersebut menyasar “target-target sensitif” di Yaffa, Ashkelon, dan Umm al-Rashrash.
Baca Juga: Pembunuh Berantai Jepang ‘Twitter Killer’ Dieksekusi Mati
Houthi Mengumumkan Peluncuran Rudal Balistik ke Arah Israel
Sebelumnya, pada Sabtu (28/6), Houthi mengumumkan peluncuran rudal balistik ke arah Israel.
Ini menjadi serangan pertama yang diklaim kelompok tersebut sejak gencatan serangan dengan Israel dan Iran diberlakukan.
Kelompok Houthi, yang didukung Iran, aktif melancarkan serangan ke Israel sejak konflik di Gaza pada Oktober 2023. Kelompok tersebut menyatakan aksi-aksi mereka merupakan bentuk solidaritas terhadap Palestina.
Mereka sempat menghentikan serangan selama gencatan senjata dua bulan di Gaza, namun serangan kembali dilanjutkan setelah mereka menuduh Israel melanggar perjanjian.
Militer Israel membalas agresi Houthi dengan menyerang pelabuhan dan bandara yang dikuasai Houthi di Sanaa, Yaman.
