REDAKSI99.ID – Jakarta, Gempa Afghanistan bermagnitudo 6,3 mengguncang wilayah utara negara itu pada Senin (3/11/2025) sekitar pukul 01.00 waktu setempat. Pusat gempa berada di Kholm, dekat Kota Mazar-e Sharif, dengan kedalaman 28 kilometer. Getaran kuat terasa hingga ibu kota Kabul dan beberapa wilayah perbatasan seperti Tajikistan, Uzbekistan, dan Turkmenistan.
Guncangan hebat gempa Afghanistan membuat warga panik dan berlarian ke jalan di tengah malam. Banyak bangunan dilaporkan mengalami kerusakan, sementara otoritas setempat masih melakukan pendataan terhadap jumlah korban dan kerusakan yang terjadi. Pemerintah daerah juga telah mengumumkan nomor darurat untuk membantu warga yang membutuhkan pertolongan.
Baca Juga: Ledakan Dahsyat! Truk Tangki BBM Terbakar di Cianjur, Jalur Ditutup
Korban dan Dampak Gempa Afghanistan
Menurut laporan otoritas lokal, gempa Afghanistan ini berpotensi menimbulkan korban jiwa dalam jumlah besar. Sistem peringatan dini USGS PAGER mengeluarkan status siaga oranye, yang menandakan potensi korban antara 100 hingga 1.000 jiwa. “Korban jiwa signifikan kemungkinan besar akan terjadi dan bencana ini berpotensi meluas. Peristiwa-peristiwa sebelumnya dengan tingkat siaga seperti ini memerlukan respons di tingkat regional atau nasional,” demikian laporan resmi lembaga tersebut.
Sejumlah warga di Mazar-e Sharif dilaporkan mengalami luka ringan, sebagian besar akibat terjatuh saat berusaha keluar dari rumah. Juru bicara pemerintahan di Provinsi Balkh menyebutkan, “Mayoritas korban luka disebabkan orang-orang yang jatuh dari gedung tinggi.”
Video yang beredar menunjukkan puing-puing berserakan di halaman Masjid Biru, salah satu ikon keagamaan di Mazar-e Sharif. Bangunan bersejarah ini juga dilaporkan mengalami kerusakan ringan akibat guncangan.
Afghanistan Rawan Gempa Bumi
Bencana gempa Afghanistan bukanlah hal baru. Negara tersebut berada di zona rawan gempa, tepat di pertemuan lempeng tektonik India dan Eurasia. Wilayah pegunungan Hindu Kush dikenal sebagai salah satu kawasan paling aktif secara seismik di dunia.
Pada Agustus 2025, gempa berkekuatan 6,0 mengguncang wilayah timur Afghanistan dan menewaskan lebih dari 2.200 orang. Sementara pada 2023, gempa di Herat menewaskan lebih dari 1.500 orang dan merusak lebih dari 63.000 rumah. Sejak tahun 1900, Afghanistan timur laut telah mengalami sedikitnya 12 gempa dengan kekuatan di atas magnitudo 7,0.
Infrastruktur Rapuh dan Tantangan Penyelamatan
Gempa Afghanistan kali ini menambah daftar panjang bencana yang melanda negara tersebut. Banyak rumah warga dibangun dengan bahan sederhana tanpa struktur tahan gempa, membuat kerusakan lebih parah saat guncangan terjadi. Situasi ini memperlambat upaya penyelamatan karena reruntuhan mudah roboh dan akses jalan banyak yang tertutup.
Afghanistan sendiri tengah menghadapi berbagai krisis seperti kemiskinan ekstrem, kekeringan, serta pemulangan paksa jutaan warganya dari negara tetangga. Kondisi ini membuat kapasitas penanganan darurat menjadi terbatas, sementara kebutuhan bantuan meningkat tajam setiap kali bencana terjadi.
Pemerintah Serukan Kewaspadaan
Otoritas nasional dan pemerintah provinsi mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Tim penyelamat telah diterjunkan ke sejumlah wilayah terdampak gempa Afghanistan untuk membantu evakuasi dan memberikan pertolongan pertama kepada korban.
Bencana ini menjadi pengingat bahwa gempa terus mengancam kawasan pegunungan Hindu Kush. Warga diimbau agar selalu siaga dan memahami langkah-langkah penyelamatan dasar ketika gempa terjadi, terutama di wilayah dengan infrastruktur lemah dan padat penduduk seperti Mazar-e Sharif.
