ibu hamil meninggal di Papua

Geger! Ibu Hamil Meninggal di Papua Usai Ditolak 4 RS

REDAKSI99.ID – Jakarta, Kasus ibu hamil meninggal di Papua bersama bayi dalam kandungannya memicu perhatian nasional setelah keluarga menyebut korban ditolak empat rumah sakit di Kabupaten dan Kota Jayapura. Peristiwa yang terjadi pada Senin dini hari itu memunculkan evaluasi besar-besaran terhadap layanan kesehatan di wilayah 3T.

Korban, Irene Sokoy, warga Kampung Hobong, mengalami kontraksi sejak Minggu siang dan dibawa ke rumah sakit secara bergantian, namun tidak mendapatkan penanganan yang cepat hingga akhirnya dinyatakan meninggal pada pukul 05.00 WIT.

Baca Juga: Program Doge Trump Dibubarkan, Operasi Resmi Dihentikan

Kronologi Singkat Ibu Hamil Meninggal di Papua

Perjalanan Irene dimulai ketika kontraksinya semakin kuat pada Minggu siang. Keluarga membawa Irene menggunakan speedboat ke RSUD Yowari, namun dokter tidak ada di tempat dan proses rujukan berlangsung sangat lama.

“Pelayanan sangat lama. Hampir jam 12 malam surat belum dibuat,” ujar Kepala Kampung Hobong, Abraham Kabey.

Irene kemudian dibawa ke tiga rumah sakit lain secara berurutan, namun kembali tidak mendapat penanganan memadai. Di salah satu rumah sakit, keluarga diminta membayar uang muka karena kamar BPJS disebut penuh.

“Kematian seorang ibu hamil Irene Sokoy dan bayinya adalah tragedi yang memilukan. Empat rumah sakit diduga menolak korban,” kata Abraham.

Irene akhirnya meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit berikutnya akibat kondisi gawat janin yang tidak tertangani tepat waktu.

Respons DPR

Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap pelayanan kesehatan, terutama di daerah terpencil.

“Jadi kami akan meminta Kementerian Kesehatan khususnya, untuk bisa mengevaluasi penanganan kesehatan di rumah sakit-rumah sakit. Jangan sampai ada masyarakat yang kemudian tidak tertangani, khususnya di wilayah 3T,” kata Puan.

Pemerintah Provinsi Soroti Ibu Hamil Meninggal di Papua

Gubernur Papua Matius D. Fakhiri menyampaikan permintaan maaf dan menilai kasus ini sebagai peringatan keras bagi pelayanan kesehatan daerah.

“Saya mohon maaf dan turut berduka yang mendalam atas kejadian dan kebodohan jajaran pemerintah mulai dari atas sampai ke tingkat bawah,” ujar Fakhiri.

Ia menilai peristiwa ini menunjukkan adanya kelemahan serius dalam koordinasi fasilitas kesehatan dan menegaskan perlunya pembenahan sistem secara menyeluruh.

Kemenkes Turun Tangan

Wakil Menteri Kesehatan Ben Octavianus menjelaskan bahwa Irene tidak dapat melahirkan normal karena panggul kecil dan bayi berukuran besar sehingga memerlukan operasi. Namun rujukan antar-fasilitas tidak dilakukan dengan cepat.

“Pasien datang ke rumah sakit pertama, dokternya sedang cuti, tidak ada, dirujuk lagi ke tempat kedua,” ujar Ben.

Kemenkes juga menyoroti dugaan permintaan uang muka oleh salah satu rumah sakit karena kamar BPJS disebut penuh.

“Ada masalah dengan pelayanan… dan itu sedang kita investigasi,” katanya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan tim audit sudah diterjunkan.

“Sekarang kita sudah kirim tim, sudah sampai di sana untuk menganalisa masalahnya di mana,” ujarnya.

Kemenkes juga mengirim tim dari RS Sardjito untuk memperbaiki tata kelola RSUD di Papua.

Ahli: Kasus Ibu Hamil Meninggal di Papua Cerminkan Kelemahan IGD

Pakar manajemen rumah sakit Dr. Qurratul Aini menilai kematian Irene menunjukkan lemahnya implementasi SOP kegawatdaruratan di sejumlah fasilitas kesehatan.

“IGD adalah pintu utama penyelamatan nyawa… Ketika pasien datang dalam kondisi gawat, prioritas tertinggi adalah stabilisasi dan tindakan penyelamatan, bukan menunggu kelengkapan administrasi,” jelas Aini.

Ia menekankan bahwa sistem triase yang lemah, komunikasi internal yang buruk, dan budaya birokratis yang kaku sering menjadi penyebab utama keterlambatan penanganan pasien kritis.

Kasus ibu hamil meninggal di Papua menjadi alarm keras bagi pemerintah pusat dan daerah untuk segera memperbaiki layanan kegawatdaruratan yang selama ini kerap dikeluhkan. Dengan adanya audit menyeluruh dan pembenahan tata kelola rumah sakit, pemerintah berharap tragedi serupa tidak terulang di wilayah 3T maupun daerah lainnya.

More From Author

program doge trump

Program Doge Trump Dibubarkan, Operasi Resmi Dihentikan

pabrik tekstil di Cikarang

Pabrik Tekstil di Cikarang Terbakar Hebat, Api Sulit Dikendalikan!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *