REDAKSI99.ID – Jakarta, Pemerintah Australia kecam tembakan suar yang dilepaskan jet tempur China ke arah pesawat pengintai militer Australia di atas Laut China Selatan. Insiden ini terjadi pada Minggu (19/10/2025) dan dinilai sangat berbahaya serta tidak profesional.
Departemen Pertahanan Australia menjelaskan bahwa pesawat intai P-8A Poseidon sedang menjalankan patroli rutin ketika didekati oleh jet tempur China. Jet tersebut kemudian melepaskan suar dalam jarak sangat dekat dengan posisi pesawat Australia. “Setelah meninjau insiden tersebut dengan sangat cermat, kami menilai ini tidak aman dan tidak profesional,” ujar Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles.
Marles menegaskan bahwa Australia telah menyampaikan protes resmi kepada para diplomat China di Canberra dan Beijing, serta menuntut agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Baca Juga: Gunung Api di Iran Bangun Setelah 700.000 Tahun Tertidur
Kronologi Australia Kecam Tembakan Suar di Laut China Selatan
Dalam pernyataan resmi, Departemen Pertahanan menegaskan Australia kecam tembakan suar karena membahayakan awak pesawat. Meski tidak menimbulkan kerusakan pada pesawat P-8A Poseidon, jarak tembak yang terlalu dekat dinilai dapat memicu kecelakaan serius.
“Pemerintah telah menyampaikan kekhawatirannya kepada Beijing atas tindakan yang tidak aman tersebut,” tulis pernyataan resmi kementerian. Tidak ada korban dalam insiden ini, dan seluruh awak pesawat dinyatakan selamat.
Menanggapi tuduhan itu, Kolonel Senior Li Jianjian dari Angkatan Udara Komando Teater Selatan China mengatakan bahwa pesawat Australia “secara ilegal telah menerobos wilayah udara Tiongkok dan harus diusir.” Ia menambahkan, “Tindakan pesawat Australia secara serius melanggar kedaulatan Tiongkok. Kami mendesak Canberra segera menghentikan tindakan pelanggaran dan provokatifnya.”
Ketegangan Meningkat Setelah Australia Kecam Tembakan Suar
Insiden australia kecam tembakan suar ini menambah daftar panjang pertemuan berisiko antara militer kedua negara di wilayah Indo-Pasifik. Australia menyatakan akan tetap melanjutkan patroli kebebasan navigasi sesuai hukum internasional.
“Angkatan Pertahanan Australia akan terus beroperasi di kawasan Indo-Pasifik sesuai hukum internasional,” tegas pernyataan Kementerian Pertahanan.
Sementara itu, Beijing tetap bersikeras bahwa seluruh tindakan militernya sah karena dilakukan di wilayah yang mereka klaim sebagai bagian dari kedaulatan nasional. Tiongkok mengklaim hampir seluruh perairan Laut China Selatan, meskipun pengadilan internasional pada 2016 memutuskan klaim tersebut tidak memiliki dasar hukum.
Insiden Sebelumnya
Kasus australia kecam tembakan suar kali ini bukan yang pertama. Februari lalu, Australia juga menuduh jet tempur China melepaskan suar di dekat pesawatnya di wilayah yang sama. Mei 2024, helikopter Angkatan Laut Australia dilaporkan mengalami insiden serupa saat menjalankan misi di Laut Kuning.
Pada November 2023, ketegangan meningkat setelah kapal perang China menembakkan pulsa sonar ke arah penyelam Angkatan Laut Australia di perairan internasional dekat Jepang, yang menyebabkan beberapa awak mengalami cedera ringan.
Pemerintah Australia menilai serangkaian kejadian itu menunjukkan pola manuver berbahaya militer China yang bisa mengancam keselamatan penerbangan dan keamanan kawasan.
