REDAKSI99.ID – Jakarta, Fenomena banjir rob jakarta kembali merendam sejumlah wilayah pesisir pada Kamis (4/12/2025), meliputi Jalan RE Martadinata, Papanggo, Tanjung Priok, hingga kawasan Kepulauan Seribu. Ketinggian air mencapai 40–50 cm di beberapa titik sehingga pengendara, terutama motor, terpaksa mendorong kendaraannya saat melintas.
Baca Juga: Heboh! Brankas LPD Yeh Poh Digondol Maling, Uang Raib Ratusan Juta
Banjir Rob Jakarta: Genangan Meluas di Ruas Jalan Utama
Banjir terjadi akibat pasang maksimum air laut yang bersamaan dengan fase Bulan Purnama dan Perigee (Supermoon). BPBD melaporkan total 16 RT dan tiga ruas jalan tergenang hingga siang hari. Di RE Martadinata, ketinggian banjir mencapai 40 cm dan hanya dapat dilalui mobil. Di Pluit, genangan mencapai 50 cm, sementara di Kepulauan Seribu terdapat 13 RT terdampak dengan ketinggian 10–20 cm.
Kapusdatin BPBD Mohamad Yohan menjelaskan, “Hal tersebut menyebabkan kenaikan Pintu Air Pasar Ikan Bahaya/Siaga 1 pada Hari Kamis pukul 07.00 WIB dan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta.”
Petugas dari BPBD, Dinas SDA, Bina Marga, dan Gulkarmat dikerahkan untuk penyedotan air dan memastikan tali-tali air berfungsi. “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” ujar Yohan.
Puncak Pasang dan Peringatan Dini 4–6 Desember
BPBD dan BMKG memperkirakan potensi rob berlangsung hingga 6 Desember 2025 dengan puncak pada Jumat pukul 09.00 WIB. Kepala Pelaksana BPBD Isnawa Adji menuturkan, “Rob diprediksi terjadi pada 4-6 Desember 2025 dengan waktu puncak 5 Desember 2025 Pukul 09.00 WIB. Masyarakat pesisir perlu meningkatkan kesiapsiagaan…”
BMKG juga mengingatkan bahwa fenomena rob ini dipicu kombinasi pasang laut maksimum, Bulan Purnama, dan fase Perigee. Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, menyampaikan, “Untuk periode mendekati Nataru, rob diprediksi terjadi di Pantai Utara Jakarta, Banten, dan Pantura Jawa Barat…”
Pemprov DKI dalam peringatannya menulis, “Untuk warga di wilayah pesisir Jakarta diimbau waspada terhadap peningkatan muka air laut.”
Dampak di Pelabuhan, Ancol, dan Kawasan Wisata
Di Pelabuhan Sunda Kelapa, air laut meluap hingga merendam Jalan Lodan Raya dengan ketinggian lebih dari 40 cm. Sejumlah motor mogok dan arus lalu lintas tersendat. Warga sekitar menyebut air rob kerap masuk melalui celah tanggul.
“Dari tadi pagi, ini air dari dalam, laut, banjir rob… Ini belum begitu parah, biasanya bisa sampai seperut,” ujar seorang warga bernama Miftah.
Di kawasan Ancol, Dermaga Marina ikut terdampak banjir rob. Manajemen Ancol melakukan rekayasa lalu lintas dan memaksimalkan pompa agar air tidak semakin meluas. Pada pukul 15.30 WIB, air dilaporkan sudah surut.
Banjir Rob Jakarta: Respons Pemprov dan Instruksi Mitigasi
Gubernur Pramono Anung menegaskan bahwa ancaman rob tidak hanya terjadi hari itu. “Puncak banjir rob itu besok tanggal 5 Desember, jam 09.00 pagi,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa gelombang rob susulan diprediksi muncul pada pekan ketiga Desember, sementara puncak curah hujan terjadi Januari 2026.
Ia mengingatkan perangkat daerah untuk mempersiapkan mitigasi, termasuk modifikasi cuaca, pengawasan titik rawan, serta penyiagaan ratusan pompa air. “Sehingga dengan demikian, mitigasi bencana ini menjadi penting,” tegasnya.
Banjir Rob Jakarta: Imbauan Keselamatan bagi Pengendara
Korlantas mengimbau warga yang melintas di wilayah pesisir untuk mengutamakan keselamatan. Arahan tersebut antara lain:
- Hindari perjalanan yang tidak mendesak di rute rawan genangan.
- Kurangi kecepatan dan jaga jarak aman.
- Jangan memaksa menembus genangan tinggi, terutama bagi pengendara motor.
- Pantau informasi melalui kanal 112, aplikasi JAKI, dan situs pemantauan banjir.
Korlantas menegaskan bahwa kondisi cuaca dapat berubah cepat dan masyarakat diminta selalu waspada.
