REDAKSI99.ID – Jakarta, Bencana banjir Subulussalam Aceh yang terjadi beberapa hari terakhir menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur serta memaksa ribuan warga mengungsi. Pemerintah daerah melaporkan puluhan miliar rupiah kerugian akibat banjir dan longsor yang melanda lima kecamatan di wilayah tersebut.
Baca Juga: Kronologi Mahasiswa Malang Tewas di Jembatan Suhat
Kerusakan Infrastruktur Akibat Banjir Subulussalam Aceh Capai Puluhan Miliar
Wali Kota Subulussalam, M Rasyid Bancin, menyebut kerusakan akibat banjir Subulussalam Aceh sangat luas, meliputi sekolah, jalan, tanggul, hingga jembatan.
“Kerugian ada puluhan miliar rupiah. Karena cukup banyak infrastruktur yang rusak akibat bencana hidrometeorologi ini. Tidak saja infrastruktur tetapi juga korban jiwa dan lainnya,” ujar Rasyid.
Rincian kerusakan penting yang dilaporkan:
- Dua sekolah dasar rusak: SD di Desa Jabi-Jabi (Kecamatan Sultan Daulat) dan SDN Muara Batu-Batu (Kecamatan Rundeng)
- Tanggul penahan banjir di Desa Suka Maju ambruk, membutuhkan perbaikan senilai ± Rp 9 miliar
- Dua ruas jalan rusak berat:
- Jalan Subulussalam–Rundeng di Desa Sikalondang (300 meter)
- Ruas jalan makam Sultan Daulat (50 meter)
- Lima jembatan rusak berat, antara lain:
- Jembatan gantung Namo Kongker (60 meter)
- Jembatan gantung Nantampuk (50 meter)
- Jembatan gantung Pegayo (70 meter)
Total estimasi kerusakan sarana dan prasarana mencapai Rp 52,9 miliar.
Dapur Umum Didirikan di Titik Terparah Banjir Subulussalam Aceh
Pemerintah melalui Kemensos RI dan Dinas Sosial Subulussalam telah mendirikan empat dapur umum untuk warga terdampak banjir Subulussalam Aceh. Fasilitas ini telah beroperasi sejak Sabtu dan menyuplai makanan untuk ribuan pengungsi.
Juru Bicara Posko Tanggap Darurat, Murthalamuddin mengatakan:
“Lokasi dapur umum diprioritaskan di wilayah yang mengalami dampak paling parah serta memiliki jumlah pengungsi yang cukup besar.”
Lokasi dapur umum:
- Kecamatan Sultan Daulat: Desa Suka Maju & Desa Jabi-Jabi
- Kecamatan Rundeng: Desa Suak Jampak
- Kecamatan Longkib: Desa Darul Aman
Di Subulussalam sendiri, warga terdampak mencapai 8.959 orang dengan 1.706 jiwa mengungsi.
Data Korban Banjir Subulussalam Aceh dan Wilayah Aceh Lainnya
Bencana hidrometeorologi yang melanda Aceh sejak pertengahan November berdampak luas pada 18 kabupaten/kota, 224 kecamatan, dan 1.652 gampong.
Data sementara mencatat:
- 96 warga meninggal dunia
- 113 hilang
- 1.284 luka ringan & 330 luka berat
- 89.959 KK terdampak (526.098 jiwa)
- 292.806 jiwa berada di 403 titik pengungsian
Di Subulussalam, satu korban meninggal tercatat akibat banjir yang merendam lima kecamatan.
Bantuan Pangan untuk Korban Banjir Telah Disalurkan
Pemerintah pusat menyalurkan 39 ton beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) untuk warga terdampak banjir Subulussalam Aceh.
Wali Kota Rasyid Bancin mengatakan:
“Bantuan CPP ini nantinya akan disalurkan sesuai instruksi Presiden untuk memastikan pemerintah hadir menjamin keterjangkauan pangan, khususnya bagi keluarga yang berpenghasilan rendah.”
Beras CPP disalurkan ke lima kecamatan sesuai jumlah KK terdampak.
Selain itu, pemerintah daerah juga menyalurkan lebih dari 7 ton beras bantuan masa panik untuk tiga desa terdampak: Suka Maju, Sigrun, dan Jabi-Jabi.
Desa Suka Maju menerima 3,8 ton, Desa Sigrun 950 kg, dan Desa Jabi-Jabi 2,8 ton.
Penanganan Lanjutan dan Mitigasi Banjir
Upaya pemulihan akses jalan, perbaikan jembatan, dan pemenuhan logistik masih terus berlangsung. Pemerintah Kota Subulussalam berkoordinasi langsung dengan Kemensos, BPBD, Bulog, hingga BNPB untuk percepatan distribusi bantuan.
Rasyid memastikan:
“Segala bentuk bantuan, baik dari pemerintah pusat maupun provinsi, akan segera kami distribusikan.”
BPBD dan perangkat kecamatan terus memantau perkembangan banjir di lapangan untuk memastikan seluruh warga mendapat bantuan sesuai kebutuhan.
