REDAKSI99.ID, Jakarta – Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa hubungan antara dia dan Elon Musk telah berakhir.
Hubungan kedua tokoh semakin memanas, hingga Trump mengancam akan memutus kontrak pemerintah dengan perusahaan-perusahaan milik Musk.
Sementara itu, Musk justru menyarankan agar Trump berhenti dari jabatan.
Masalah mulai memanas ketika Musk mengkritik pemotongan pajak dan RUU belanja yang diajukan Trump.
Saat ditanya mengenai apakah hubungannya dengan pemilik CEO Tesla dan SpaceX sudah berakhir, Trump berkata, “Saya kira begitu”
Dia menegaskan tidak memiliki niatan untuk memperbaiki hubungan dengan Elon Musk.
Trump juga mengatakan ia tidak berpikir untuk mengakhiri kontrak pemerintah AS dengan perusahaan internet satelit StarLink milik Musk atau perusahaan peluncuran roket SpaceX.
Mereka berdua saling menghina minggu ini, ketika Musk mengecam RUU Trump sebagai “kekejian yang menjijikkan”.
Penentangan Elon Musk tersebut mempersulit upaya untuk meloloskan Undang-Undang di Kongres, di mana Partai Republik hanya memiliki mayoritas tipis di DPR dan Senat.
RUU tersebut lolos tipis di DPR bulan lalu dan sekarang diajukan ke Senat, di mana rekan Trump dari Partai Republik mempertimbangkan untuk membuat perubahan.
Analis nonpartisan memperkirakan biaya tersebut sekitar US$2,4 triliun ke utang AS Sebesar US$36,2 triliun selama 10 tahun dan banyak anggota parlemen yang khawathir, termasuk anggota Partai Republik yang berhati-hati dalam hal fiskal.
Elon menyatakan bahwa sudah waktunya untuk partai politik di Amerika Serikat mewakili 80% di tengah masyarakat.
Trump juga menegaskan bahwa ia yakin RUU tersebut akan disahkan menjelang hari libur Hari Kemerdekaan AS pada tanggal 4 Juli.

Perselisihan Trump dan Elon Musk
Presiden Trump memilih untuk diam meskipun Musk aktif melakukan penolakan terhadap RUU tersebut. Musk menilai RUU itu akan menambah utang negara hingga US$ 36,2 triliun.
Trump memperingatkan akan ada konsekuensi yang serius jika Musk mendanai Demokrat AS yang mencalonkan diri melawan Republikan yang memberikan suara untuk RUU pajak dan pengeluaran presiden yang luas.
Trump menolak untuk mengatakan apa konsekuensinya dan menambahkan bahwa ia belum berdiskusi tentang penyelidikan terhadap Elon Musk lebih lanjut.
“Lihat, Elon dan saya memiliki hubungan yang hebat. Saya tidak tahu apakah kami bisa seperti itu lagi,” katanya.
Keduanya saling mengejek di platform media sosial mereka, Truth Social milik Trump dan X milik Musk.
“Tanpa saya, Trump akan kalah dalam pemilihan,” tulis Musk, yang menghabiskan US$300 juta untuk mendukung Trump dan Republikan lainnya dalam Pemilu tahun lalu.
Musk menegaskan bahwa tarif impor yang ditetapkan akan mendorong AS ke dalam kerugian.

Peluang Meluruskan Hubungan
Sebelumnya, pejabat Gedung Putih mengatakan Trump dan Musk akan berbicara dan meluruskan masalah di antara keduanya.
Namun, pejabat yang identitasnya dirahasiakan menyebut tak ada panggilan telepon antara Musk dan Trump hingga sekarang.
“Saya sangat kecewa kepada Elon. Saya sudah banyak membantunya,” kata Trump di hadapan Kanselir Jerman Friedrich Merz yang sedang duduk diam menyaksikan.
“Elon dan saya dulu punya hubungan baik. Sekarang? Saya tidak tahu lagi.” Ujarnya.